Benarkah Safety Belt Memiliki Masa Pakai?

Author: Novi Dania
Date: 25 August 2020

Safety belt atau banyak dikenal dengan nama sabuk pengaman merupakan piranti penting dalam keselamatan berkendara. Salah satu kendaraan yang mewajibkan pengendara dan penumpangnya menggunakan safety belt adalah  mobil. Pengendara mobil beserta penumpang yang duduk di sebelahnya diwajibkan menggunakan safety belt saat berkendara. Jika penumpang dan pengendara mobil kedapatan tidak menggunakan safety belt oleh petugas, maka bersiaplah untuk ditilang.

Peraturan mengenai penggunaan wajib safety belt sendiri sudah diatur secara tegas dalam Pasal 289 Juncto Pasal 106 ayat enam dengan sanksi pidana kurungan satu bulan, atau denda paling banyak Rp250 ribu. Tidak main-main, lebih beratnya lagi jika terjadi kelalaian yang menyebabkan nyawa orang lain melayang, maka akan dijerat hukuman pidana selama enam tahun penjara.

Membahas lebih lanjut perihal piranti keselamat berkendara yang satu ini, apakah benar bahwa safety belt atau sabuk pengaman memiliki masa penggunaan? Sebagai salah satu alat yang bersifat wajib untuk digunakan, safety belt lambat laun pasti akan usang. Namun pada intinya, safety belt sesungguhnya tidak memiliki masa penggunaan. Waktu pergantian dari safety belt tergantung dari kesadaran dari pemilik kendaraan itu sendiri. Jika memang safety belt pada mobil sudah terlihat tidak layak pakai dan juga tidak lagi memberikan keamanan dan kenyamanan, maka bergegaslah untuk segera mengganti safety belt tersebut.

Dinilai memiliki fungsi yang sangat penting, sebaiknya para pemilik mobil tidak mengesampingkan keberadaan dari safety belt. Lalu bagaimana cara kita mengetahui kelayakan dari safety belt? Berikut penjelasan sederhananya.

Menilai kelayakan dari safety belt bisa dilihat dari daya tahan sabuk dalam menahan tubuh seseorang. Karena jika kita membeli mobil bekas, apalagi mobil yang pernah mengalami tabrakan, maka wajib sekali memeriksa secara dalam fungsi dari sabuk pengaman tersebut. Mengapa demikian? Karena mobil yang pernah mengalami tabrakan khususnya dari depan biasanya daya tahan sabuk dalam menahan tubuh manusia sudah tidak maksimal lagi. Lebih jelasnya, mari perhatikan penjelasa mengenai kelayakan safety belt berkut ini.

  1. Cek webbing pada safety belt


Seiring berjalannya waktu dan tingginya intensitas penggunaan, bukan tidak mungkin bahan dari sabuk akan getas. Tidak hanya itu, biasanya ada terdapat gumpalan-gumpalan benang yang terlilit di sisi-sisi sabuk. Meskipun dirasa masih layak untuk digunakan, namun untuk estetika pasti sudah menurun.

  1. Cek locking retractor


Fungsi dari locking retractor adalah mengunci sabuk agar badan tidak terdorong ke depan ketika terjadi benturan maupun saat melakukan pengereman mendadak. Keberadaan dari locking retractor sendiri ada di samping kanan atas , jika kita berposisi sebagai pengendara. Sedangkan jika kita sebagai penumpang yang duduk di sebelah pengendara, maka posisi dari locking retracktor ada di samping kiri atas. Cara mengecek kelayakannya mudah saja, yakni dengan cara menarik secara kuat dan cepat sabuk pengaman. Jika masih berfungsi dengan baik maka akan langsung mengunci, namun jika tidak maka harus segera melakukan pengecekan lebih lanjut ke bengkel.

  1. Cek Bucklet pada safety belt


Bagian bucklet adalah bagian pengait tali pada sabuk pengaman. Kerusakan dari bagian bucklet yang sering terjadi adalah tidak dapat dibuka setelah  kecelakaan terjadi dan sebaliknya, bucklet juga sering tidak mengunci secara sempurna sat digunakan. Karena bagian ini sangat vital, sebaiknya jika bermasalah sebaiknya langsung diganti.


Have an enquiry? Choose how you'd like to get in touch below.

Maxxis Contact
: (021) 80677800
: ptmmaxxis@gmail.com
: Maxxisid
: maxxis.id
: Greenland International Industrial Center (GIIC) Blok CG No.1, Kelurahan, Pasirranji, Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530
Map Location