Awas Bahaya! Jangan Lakukan Modifikasi Ini Pada Motor Harian
Author: Novi DaniaDate: 26 February 2021
Memodifkasi motor memang tidak ada habisnya, tapi hal itu hanya berlaku untuk para pencinta otomotif. Selain membutuhkan uang yang tidak sedikit, meluangkan banyak waktu untuk memodifikasi tampilan motor juga dibutuhkan. Biasanya tidak hanya tampilan saja yang dimodifikasi, pada bagian dapur pacu pun turut diganti. Tapi sadarkah kita? Tidak selalu yang dimodifikasi itu tetap aman untuk digunakan sehari-hari. Berikut ini adalah hal-hal yang sebaiknya dihindari saat melakukan modifikasi pada motor harian.
- Menggunakan lampu tidak sesuai standar
Jika ingin memodifikasi bagian lampu, harap memperhatikan unsur keamanan pada bagian penerangan. Karena tidak semua warna lampu diperbolehkan untuk digunakan. Hindari menggunakan lampu yang dapat mengganggu visibilitas orang lain, seperti menggunakan lampu warna putih dan biru. Sedikit informasi, peraturan perihal penggunaan warna lampu kendaraan sudah diatur secara tegas dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia. Bagi siapapun yang melanggar peraturan penggunaan lampu pada kendaraan akan dikenakan sanksi hukuman berupa penjara paling lama 2 bulan atau denda 500 ribu rupiah.
- Menggunakan shock breaker tidak sesuai anjuran pabrik
Hindari menggunakan aksesoris tambahan pada shock breaker, seperti anting-anting yang biasa digunakan untuk meninggikan shock breaker. Mengapa demikian? Karena penggunaan anting-anting hanya diperuntukkan untuk acara kontes bukan harian. Apabila tetap digunakan pada motor harian maka berpotensi patah pada bagian anting-anting dan memungkinkan menimbulkan malapetaka bagi pengemudinya, apalagi jika sampai membawa penumpang.
- Klakson
Klakson pada kendaraan berfungsi sebagai alat komunikasi antar pengendara. Jadi pastikan klakson digunakan sesuai dengan tempat dan kebutuhannya. Tidak hanya itu, sebaiknya pemilik motor tidak memodifikasi bunyi klakson karena ternyata bunyi klakson yang tidak sesuai justru dapat membahayakan pengendara lain. Salah satu contoh nyata yakni, bunyi klakson yang tidak sesuai standar dan terlalu bising bunyinya dapat membuat kaget pengendara lain. Jika begitu, maka konsentrasi dan kestabilan berkendara menjadi terganggu. Lebih parahnya, bukan tidak mungkin dapat menyebabkan kecelakaan. Untuk itu pastikan bunyi klakson yang digunakan sesuai dengan peraturan yakni paling rendah 83 desibel dan paling tinggi 118 desibel.
- Memodifikasi bagian dapur pacu terlalu ekstrim tanpa perhitungan matang
Tidak hanya pada bagian tampilan saja yang dimodifikasi, bagian dapur pucu pun pasti tidak luput dari pengelihatan untuk dimodifikasi. Pada dapur pacu biasanya yang dimodifikasi adalah sektor mesin. Para modifikator meningkatkan kapasitas mesin agar tenaga yang dihasilkan oleh motor semakin besar dan tentunya kecepatan motor pun bertambah. Tetapi sayangnya, dewasa ini masih banyak yang memodifikasi bagian dapur pacu tanpa perhitungan matang. Sehingga banyak menimbulkan beberapa masalah seperti, mesin mudah panas atau menjadi overheat saat menghadapi kemacetan yang berujung pada motor mogok. Namun lebih ekstrimnya lagi, blok mesin bisa pecah dan mengakibatkan oli tercecer di jalan. Bila begitu maka dapat membahayakan pengendara lain yang melintas.
- Tidak menggunakan ban sesuai dengan standarnya
Sebelum meluncurkan produknya, setiap pabrikan motor pasti sudah memikirkan dengan matang perihal ukuran dan jenis ban yang akan digunakan. Namun kenyataannya, konsumen di luar sana masih banyak yang kurang puas atau ingin merasakan sensasi lain dari kuda besi miliknya. Jadi, sebagian dari mereka pun akhirnya mengganti ukuran dan jenis ban yang berbeda dari bawaannya. Padahal, penggantian ukuran dan jenis ban yang tidak sesuai dengan anjuran pabrikan dapat mengakibatkan terganggunya stabilitas pada motor, dan tentunya kenyamanan serta keselamatan berkendara pun juga bisa terganggu. Dewasa ini, masih banyak pemilik kendaraan yang tidak paham perihal perhitungan memodifikasi bagian ban. Beberapa contohnya yakni, menggunakan ban cacing dan ban slick untuk penggunaan harian. Dimana kita ketahui, kalau dua ban tersebut bukan untuk harian melainkan untuk balapan. Contoh lain yang sering dijumpai yakni motor berkapasitas mesin cukup besar seperti 150 cc – 250 cc dipaksakan menggunakan ukuran ban yang lebih kecil dari aslinya, begitupun pada motor dengan kapasitas mesin 110 cc – 125 cc dipaksakan menggukana ban dengan ukuran lebih besar. Hal seperti itu jelas tidak disarankan karena membuat performa motor menjadi tidak optimal dan maksimal.