Ban Tubeless Dipasang Ban Dalam, Apakah Boleh?
Author: Novi DaniaDate: 4 September 2020

Ketika terjadi ban bocor saat di perjalanan, maka kita harus segera menemukan bengkel tambal ban terdekat agar segera dapat melanjutkan perjalanan. Para pengguna ban tubeless hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit untuk menambal ban, sedangkan untuk pengguna ban tubetype wajib menunggu lebih lama untuk menambal bannya karena prosesnya tidak sesingkat menambal ban tubeless. Tapi jangan lupa, tidak selamanya ban bisa terus ditambal. Ada saatnya ban sudah tidak layak lagi untuk di tambal, melainkan harus diganti dengan yang baru. Hal itu di karenakan setiap ban ada batas penggunaannya.
Tapi pernah kah kita melakukan, ketika ban tubeless bocor tapi kita justru memasangkan ban dalam (innertube) pada ban tubeless? Hal ini biasanya terjadi ketika ban mengalami kebocoran lebih dari dua kali, namun karena pattern atau alur masih tebal makanya para pemilik kendaraan belum mau mengganti bannya dengan yang baru. Sebenarnya, ban tubeless dipasangkan ban dalam justru mubazir. Karena dari segi ketahanan, ban tubeless tanpa dipasangi ban dalam jauh lebih baik dan lebih aman. Tapi keputusan itu semua kembali pada pilihan diri sendiri. Memasangkan ban dalam pada ban tubeless merupakan pilihan alternatif apalagi ketika isi dompet sedang minim. Lalu adakah dampak yang ditimbulkan ketika ban dalam dipasangkan ke ban tubeless? Jawabannya tentu saja ada.
Saat ban tubeless sudah dipasangkan ban dalam maka fungsi dari ban tubeless akan hilang. Tidak hanya itu, kenyamanan, ketahanan dan keamanannya pun akan menurun dan angin akan mudah rembes dari lubang dekat pentil. Dengan demikian sangat disarankan untuk tetap menjaga kondisi kesehatan ban dengan cara mengecek tekanan angin rutin seminggu sekali demi menjaga keawetan pada ban, mau itu ban tubeless ataupun ban tubetype. Selain itu, jika ban sudah aus sebaiknya segera menggantinya dengan yang baru demi keselamatan berkendara.
Tag:
Tips&Trick
Tips&Trick