Berapa Tekanan Angin Pada Ban Motor Balap?
Author: Novi DaniaDate: 2 September 2020
Mengetahui berapa tekanan angin standar yang wajib digunakan pada motor adalah sesuatu hal yang wajib, mengapa? Karena tekanan angin juga turut mempengaruhi awet tidaknya sebuah ban. Lebih daripada itu, menjaga tekanan angin pada ban dengan cara rutin melakukan pengecekan seminggu sekali juga disarankan.
Pada artikel sebelumnya, Maxxis Indonesia sudah membahas mengenai tekanan angin standar yang direkomendasikan untuk digunakan di ban motor harian. Kali ini, mari membahas mengenai berapa tekanan angin yang digunakan pada ban motor balap seperti di MotoGP. Pasti saat ini masih banyak yang belum mengetahui berapa tekanan angin yang biasa digunakan pada kuda besi pembalap professional seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Fabio Quartararo dan pembalap MotoGP lainnya. Berikut penjelasannya.
Sebelum melakukan balapan di sirkuit, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh pembalap dan timnya. Beberapa diantaranya yakni menjaga temperatur pada ban yang akan digunakan. Pembalap dan timnya wajib memastikan ban yang digunakan harus mencapai temperatur yang ideal untuk balapan yakni 90 drajat celcius. Untuk mencapai temperatur tersebut, ban biasanya dipanaskan di dalam kotak pemanas atau alat pemanas ban khusus selama kurang lebih 2 jam. Selanjutnya, hal yang wajib diperhatikan adalah tekanan angin yang akan digunakan.
Tekanan angin pada ban yang digunakan oleh para pembalap diketahui lebih rendah dibandingkan dengan ban motor harian yakni 29 psi untuk ban depan dan 26,1 psi untuk ban belakang. Sedikit mengingatkan, tekanan angin untuk ban depan pada motor harian direkomendasikan sekitar 28 psi jika tidak berpenumpang, sedangkan berboncengan dinaikan hingga 30 psi. Lalu, untuk ban belakang jika sendiri tekanan angin yang direkomendasikan yaitu 31 psi, namun jika berboncengan dinaikan sampai 33 psi.
Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa pembalap MotoGP menggunakan tekanan angin rendah pada ban motornya. Alasannya karena dengan tekanan angin tersebut dapat memaksimalkan performa dan daya gedor saat mengaspal di sirkuit. Kontak yang dihasilkan antara ban dan aspal pun juga lebih maksimal apalagi saat menikung tajam. Selain itu, dapat menaikan temperatur pada ban tersebut. Tapi sayangnya, di sisi lain ada dampak negatif yang timbul jika menggunakan tekanan angin rendah seperti ban motor MotoGP, apa itu?
Ban motor yang digunakan pembalap MotoGP saat balapan lebih mudah terkikis atau tergerus karena karena tingginya temperatur pada ban tersebut, apalagi tekanan angin yang digunakan juga rendah. Selain itu, tekanan angin yang rendah juga bisa berpengaruh terhadap stabilitas motor.
Melihat penjelasan di atas, semoga mampu memberikan pengetahuan baru. Lebih dari itu juga, diharapkann agar bagi setiap orang yang mengandalkan motor sebagai moda transportasi sehari-hari dapat lebih sadar akan pentingnya menggunakan tekanan angin standar. Pentingnya melakukan pengecekan tekanan rutin satu minggu sekali juga sangat disarankan.
Tag:
Tips&Trick
Tips&Trick