Dilanda Rasa Galau, Sebaiknya Jangan Menyetir!
Author: Novi DaniaDate: 25 November 2020
Mengemudikan mobil memang membutuhkan konsentrasi lebih. Selain harus fokus mengendalikan stir, pengemudi juga harus membagi konsentrasinya di bagian kaki yakni seperti menginjak gas, rem dan menyeimbangkan kopling jika mobilnya bertransmisi manual. Tidak hanya berkonsentrasi pada mobilnya saja, pengemudi juga harus fokus dengan situasi jalanan yang dilalui. Hal-hal seperti itu lah yang menjadi alasan kenapa butuh keahlian khusus untuk menyetir mobil.Tapi tahu tidak? Keahlian menyetir seseorang bisa saja menurun jika orang tersebut mengalami anxiety atau kecemasan. Rasa cemas atau biasa dikenal dengan perasaan galau ternyata bisa menurunkan konsentrasi saat berkendara. Perasaan seperti itu diketahui bisa menurunkan daya nalar kognitif sang pengendara loh!
“Kecemasan ini bisa membuat dia gelisah, takut, panik. Artinya dia yang biasa membawa mobil dengan nyaman, malah menjadi kaku, serasa mengemudi di area yang sempit, pokoknya ketakutan,” jelas Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu kepada Kompas.com (9/11/2020).
Selain itu, mengemudi dalam keadaan cemas dan gelisah dapat membuat logika berpikir pengemudi menurun termasuk kebutuhan motoriknya. Jadi bukan tidak mungkin bila memaksakan diri menyetir dengan kondisi emosional yang tidak stabil dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Salah satunya dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Jika demikian, sangat disarankan untuk tidak perlu memaksakan diri untuk menyetir. Namun apabila rasa cemas atau galau datang tiba-tiba saat menyetir, maka tindakan yang pertama kali harus dilakukan adalah berhenti di tempat yang aman. Selanjutnya tenangkan diri dengan cara menarik nafas dalam-dalam secara berulang hingga emosional kembali stabil.
Penting diketahui, bagi yang baru putus cinta dan sedang galau jangan coba-coba nekad menyetir sendiri ketika suasana hati dan emosi tidak stabil. Karena banyak dari mereka yang mempercayai bahwa dengan menyetir dan berjalan-jalan sendiri dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik. Padahal itu tidak sepenuhnya dapat dibenarkan. Justru malah akan terjadi sebaliknya, berkendara dalam kondisi galau dan gelisah malah akan menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Tag:
Article
Article