Faktor Penyebab Terjadinya Retak Pada Ban
Author: Novi DaniaDate: 10 February 2021
Sepertinya dewasa ini masih banyak pemilik kendaraan yang tidak mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya retak pada ban kendaraannya. Sehingga mereka yang tidak tahu pasti heran kenapa ban kendaraannya bisa retak. Perlu diketahui, terjadinya retak pada ban tidak harus mengacu dari waktu penggunaan. Maksudnya, bukan berarti ban yang baru digunakan beberapa bulan tidak bisa retak. Untuk itu mari kita bahas apa saja yang dapat membuat retak pada ban.
- Menggunakan tekanan angin di bawah standar
Telah sering dibahas di artikel Maxxis Indonesia bahwa menggunakan tekanan angin sesuai anjuran pabrik dan juga rutin melakukan pengecekan tekanan adalah hal yang sangat disarankan. Tekanan angin menjadi salah satu faktor penentu keawetan pada sebuah ban. Apabila tidak ingin adanya retak pada ban, maka pastikan rutin mengecek tekanan angin, bukan malah menunggu ban sampai kempes terlebih dahulu. Lakukan pengecekan tekanan angin secara berkala, disarankan seminggu sekali. Penting dicatat, bahwa dengan intensitas pemakaian ban antara 30-50 kilometer per hari bisa menyebabkan tekanan angin menurun antara 0,8-1% akibat dari pergantian suhu udara di dalam ban (dingin-panas-dingin). Sehingga, rata-rata penurunan tekanan angin dalam seminggu kira2 mencapai 3-5 psi.
- Membawa muatan berlebih namun tidak menyesuaikan dengan tekanan angin
Berbicara perihal muatan yang diangkut oleh kendaraan, hal berikut ini pasti sering tidak disadari oleh banyak orang. Tahu nggak sih? Saat membawa beban muatan berlebih maka tekanan angin juga harus disesuaikan, bahkan ketika berboncengan sekalipun. Menyesuaikan tekanan angin dengan beban yang diangkut sangat diharuskan demi menghindari terjadinya overload. Walau kita sama-sama tahu bahwasanya setiap kendaraan memiliki batas maksimumnya masing-masing. Jadi tetap tidak disarankan sebuah kendaraan harus dipaksa menopang beban berlebihan.
- Bekas tambalan
Ketika ban bocor dan ditambal maka cenderung membuat kualitas ban tersebut mengalami penurunan sehingga sangat memungkinkan ban yang telah ditambal apalagi berkali-kali bisa retak. Wajib digaris bawahi, kualitas tambalan yang buruk dapat menyebabkan material di dalam ban terkontaminasi oleh material-material asing, sehingga berpotensi menjadi separasi yang dampaknya bisa membuat retak. Walau tidak bisa dipungkiri, kejadian ban bocor memang sulit diprediksi namun paling tidak kitabisa mewaspadainya dengan tetap berkendara dengan aman, berhati-hati, dan tidak agresif.
Tag:
Article
Article