Kenali Isyarat Pesepeda Saat di Jalan
Author: Novi DaniaDate: 4 August 2020
Membludaknya pencinta sepeda semenjak masa transisi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat keadaan jalan raya kini mulai dipadati para pesepeda. Dari mulai yang hanya sekedar hobi sampai yang memang sudah mengandalkan sepeda sebagai moda transportasi harian. Tidak hanya itu, demam bersepeda pun tidak hanya dirasakan kaum anak muda, namun juga para orang tua yang berusia lanjut pun kini turut bersepeda. Ketika ditanya kenapa mulai kembali menggemari sepeda, mereka beralasan untuk memberikan kebugaran lebih terhadap kesehatan terlebih saat pandemik seperti ini. Para pesepeda juga menilai hobinya tersebut turut membantu mengurangi polusi udara dan kemacetan. Namun ada hal lain yang belum dipahami oleh para pesepeda, apa itu? Saat ini masih banyak para pesepeda yang ternyata masih mengabaikan aturan lalu lintas yang berlaku.
Peraturan lalu lintas yang berlaku untuk kendaraan sepeda motor dan mobil sebenarnya juga berlaku untuk para pengguna sepeda. Tidak banyak berbeda jauh, pengendara sepeda juga diharuskan menggunakan alat safety riding salah satunya seperti helm. Selain itu, peraturan lalu lintas yang berlaku di jalan-jalan raya juga wajib dipatuhi. Namun sangat disayangkan, masih banyak para pesepeda yang abai terhadap peraturan lalu lintas sehingga masih egois dan kurang memperhatikan hak pengguna jalan lain.
Diketahui, jalur untuk para pesepeda memang belum banyak disediakan oleh pemerintah, sehingga para pesepeda banyak yang nekad keluar jalur dan berbaur dengan kendaraan lain seperti motor dan mobil. Jika seperti itu, keselamatan para pesepeda sangat terancam. Terlebih sepeda yang digunakan tidak dilengkapi oleh lampu penerangan dan lampu isyarat seperti lampu sein serta lampu rem saat berhenti.
Rata-rata sepeda yang dibeli di toko tidak langsung dilengkapi lampu penerangan, lampu isyarat dan klakson. Jika kita ingin menambahkan lampu dan klakson, kita harus membelinya secara terpisah. Padahal lampu dan klakson sangat penting digunakan ketika bersepeda di jalan-jalan besar apalagi di malam hari. Untuk itu, demi mengurangi adanya kecelakaan karena kesalahpahaman antara pengendara sepeda dengan pengendara lain, mari kita kenali dan pelajari isyarat para pesepeda ketika di jalan. Berikut penjelasan sederhananya.
- Menjulurkan tangan ke kanan dan kiri saat hendak berbelok
[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Isyarat tangan pesepeda saat hendak belok kiri. Foto: dok Dishub DKI Jakarta[/caption]
Saat hendak berbelok, para pengendara sepeda biasanya akan menjulurkan tangannya ke arah yang ingin dituju. Ketika ingin berbelok ke kiri, maka tangan kiri akan menjulur ke arah kiri. Lalu ketika ingin berbelok ke kanan, maka tangan kanan akan menjulur ke arah kanan.
- Mengangkat satu tangan ke atas sebagai isyarat untuk berhenti
[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Isyarat tangan pesepeda saat hendak berhenti. Foto: dok Dishub DKI Jakarta[/caption]
Saat ingin berhenti, maka angkat salah satu tangan yakni tangan kanan ke atas dengan 5 jari terbuka agar pengendara lain tahu jika pesepeda ingin berhenti. Isyarat seperti ini juga banyak digunakan pesepeda saat berada di jalan macet.
- Menggeser tangan ke arah kanan bawah saat ingin mengurangi kecepatan
[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Isyarat tangan pesepeda saat hendak menginformasikan kurangi kecepatan. Foto: dok Dishub DKI Jakarta[/caption]
Ketika ingin mengurangi kecepatan, para pengendara sepeda akan mengisyaratkan tangannya ke arah kanan bawah. Gerakannya pun berulang yakni naik turun ke atas dan bawah
- Isyarat menunjuk ke arah lubang
[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Isyarat tangan pesepeda saat hendak menginformasikan ada lubang. Foto: dok Dishub DKI Jakarta[/caption]
Kondisi jalan yang tidak semuanya bagus dan tentu saja sulit ditebak membuat pengendara sewaktu-waktu bisa saja bertemu dengan jalanan berlubang. Ketika melihat ada lubang disekitar jalan yang dilalui, biasanya pengendara sepeda akan memberikan isyarat seperti menunjuk tangan ke arah lubang tersebut.
- Mengayunkan tangan kanan ke depan dan belakang sebagai isyarat untuk mendahului
[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Isyarat tangan pesepeda saat hendak mempersilahkan kendaraan lain untuk mendahului. Foto: dok Dishub DKI Jakarta[/caption]
Saat ingin mempersilahkan kendaraan lain untuk mendahului pesepedah, biasanya pesepeda akan mengayunkan tangan kanan mereka ke depan dan belakang sebagai isyarat.
Dengan mempelajari kelima isyarat di atas, semoga para pengendara semakin memahami keinginan para pengguna jalan lain ketika di jalan. Khusus untuk para pengendara sepeda yang semakin banyak populasinya, diharapkan lebih menanamkan rasa kepeduluian dan saling menghormati hak-hak pengguna jalan lain.
Tag:
Tips&Trick
Tips&Trick