Mengenal Jenis Air Radiator dan Manfaatnya

Author: Novi Dania
Date: 8 July 2020

Bagi pengguna mobil, pasti sudah tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini. Kali ini kita akan membahas mengenai radiator dan cairan pendingin pada radiator. Dilansir dari Wikipedia Bahasa Indonesia, radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu medium ke medium lainnya, yang tujuannya untuk mendinginkan maupun memanaskan. Lalu bagaimana cara kerja radiator dalam menjaga suhu pada mesin agar tidak terlalu panas? Radiator pada mesin membutuhkan bantuan air radiator atau cairan pendingin agar suhu kerja pada mesin tidak over heat. Pada umumnya, suhu panas yang ideal pada mesin yakni kisaran 80 drajat hingga 90 drajat. Pada suhu tersebut diyakini, mesin akan bekerja secara optimal dan memberikan performanya secara maksimal.

Namun sudah tahukah kalau cairan pendingin radiator memiliki beberapa jenis? Berikut informasi lengkapnya.



  1. Air Biasa


Jenis pendingin ini pasti tidak asing lagi di telinga kita. Selain paling mudah didapat, cairan pendingin radiator dari air biasa menjadi yang paling banyak digunakan. Jika ingin menggunakan cairan pendingin jenis ini, setiap orang bisa menggunakan air mineral atau air sumur  untuk mengisi air radiatornya.  Perlu diketahui, sebenarnya air biasa memiliki titik didih yang rendah dan menjadikan pendingin mesin kurang maksimal. Tidak hanya itu, karakter dari air biasa jika dijadikan pendingin membuat karat menjadi mudah timbul.

  1. Radiator Coolant


Air radiator jenis ini merupakan salah satu yang paling banyak digunakan oleh pemilik mobil. Kebanyakan orang yang sudah mengetahui efek dari penggunaan air biasa sebagai cairan pendingin radiator pasti berpaling ke cairan pendingin jenis Radiator Coolant. Mengapa demikian? Karena cairan pendingin jenis ini memiliki titik didih 10 drajat lebih tinggi dibandingkan dengan air biasa dan juga memiliki kekentalan yang pas sehingga tidak perlu dicairkan lagi dengan air. Cairan pendingin jenis Radiator Coolant juga dinilai cocok untuk digunakan di wilayah tropis seperti Indonesia. Namun sayangnya, kekurangan dari cairan pendingin ini adalah cukup boros untuk penggunaannya.

  1. Radiator Super Coolant


Radiator Super Coolant memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan Radiator Coolant. Memiliki titik didih mencapai 130 drajat, Radiator Super Coolant cocok digunakan di negara yang memiliki iklim sub tropis. Lalu apakah air radiator jenis ini bisa digunakan di Indonesia? Jawabnya tentu saja bisa. Namun ketahuilah, penggunaan dari air Radiator Super Coolant harus dicampur dengan air bersih yang perbandingannya 50:50.

  1. Antifreeze Coolant Protector


Tidak jauh berbeda dengan jenis Radiator Super Coolant, Antifreeze Coolant Protector juga harus dicairkan terlebih dahulu dengan air bersih jika ingin digunakan. Untuk penggunaannya harus menyesuaikan iklim di negara penggunanya itu sendiri. Biasanya Antifreeze Coolant Protector ini lebih direkomendasikan untuk pemilik mobil yang bermukim di negara yang memiliki empat musim dengan perubahan iklim yang ekstrim. Untuk titik didih dari air radiator jenis ini yakni mencapai 128 drajat tidak jauh berbeda dengan air Radiator Super Coolant.


Have an enquiry? Choose how you'd like to get in touch below.

Maxxis Contact
: (021) 80677800
: ptmmaxxis@gmail.com
: Maxxisid
: maxxis.id
: Greenland International Industrial Center (GIIC) Blok CG No.1, Kelurahan, Pasirranji, Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530
Map Location